Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penelitian mengungkap adanya kemungkinan virus Corona Covid-19 sudah menyebar di Los Angeles (AS) sebelum World Health Organization (WHO) mengetahui adanya penyakit gangguan pernafasan tak biasa di Wuhan, China yang kemudian diketahui sebagi Covid-19.
Penelitian ini dilakukan UCLA dan Universitas of Washington dengan menganalisis rekam medis dari rumah sakit dan klinik UCLA. Mereka menemukan kenaikan pasien dengan gejala batuk dari 22 Desember 2019 hingga Februari 2020.
Beberapa pasien tersebut melakukan rawat jalan, sisanya datang ke ruang gawat darurat (ICU), dan beberapa akhirnya dirawat di Ronald Reagan UCLA Medical Center atau rumah sakit lain yang dioperasikan UCLA.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pertama kali menyatakan virus corona terdeteksi di AS pada pertengahan Januari 2020, saat seorang pria di negara bagian Washington yang baru saja berkunjung ke Wuhan dinyatakan positif terinfeksi.
Menurut para peneliti dalam kajiannya, saat ini mungkin para dokter di rumah sakit dan klinik UCLA telah merawat lusinan pasien Corona tanpa menyadarinya.
Para peneliti tidak melakukan tes diagnostik, sehingga mereka tidak bisa menyatakan dengan pasti kapan dokter pertama kali berhadapan dengan seseorang yang terinfeksi yang kemudian bernama SARS-CoV-2.
Bila benar Covid-19 telah menyebar di Los Angeles sebelum Natal 2019 maka pola kunjungan pasien ke fasilitas UCLA akan sangat mirip dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Hasil kajian ini dipublikasikan pada Journal of Medical Internet Research pada Kamis (10/9/2020) waktu setempat.
“Jumlah pasien dengan keluhan dan penyakit pernapasan yang jauh lebih tinggi mulai akhir Desember 2019 dan berlanjut hingga Februari 2020 menunjukkan penyebaran SARS-CoV-2 ke komunitas sebelum kesadaran klinis dan kemampuan pengujian yang mapan,” tulis Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Joann Elmore , yang merupakan ahli penyakit dalam di UCLA, seperti dikutip dari Los Angeles Times, Sabtu (12/9/2020).
(roy/roy)