Bandung
– Dibanding kakaknya
yang lebih besar,
ternyata masih kalah penjualannya. Bahkan si jagoan jalan sempit itu hanya laku 10 unit dalam sebulan.
“Yang membeli sedikit, kalau Gran Max bisa penjualan 3.500 unit pikapnya, minibus 1.000-an, totalnya sama blind van bisa 5.000-an lebih, tapi kalau Hi-Max paling juga di bawah 10 sebulannya, sedikit,” aku Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Meski penjualannya tipis, Daihatsu tetap menjual mobil yang laku keras di Jepang itu. “Produksi buat berapa lama udah dulu, jadi kita setok dulu, jual-jual baru bikin lagi. Lumayan ada lah puluhan stoknya. Ya kalau masih ada barangnya jual. November masih produksi, tahun depan belum tahu, kita lihat dulu,” ujarnya.
Mobil itu memang dibeli orang yang tinggal di jalan yang sempit. “Yang beli yang tinggal di jalan sempit, kan gitu jagoan jalan sempit,” ujarnya.
Orang Indonesia lanjut Amelia lebih menyukai Gran Max karena lebih bisa mengangkut barang lebih banyak apalagi dari sisi uang muka dan cicilan tidak terlalu beda. “Jadi tanggung, pada memilih Gran Max,” ujarnya.
Marketing & Costumer Relation Divisi Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso di tempat yang sama menambahkan mobil bisa laris di Jepang karena konsumen yang berbeda.
“Kalau di Jepang kita lihat di mana-mana Hi-Max karena jalannya kecil-kecil dan mereka lebih efisien, mendingan pakai itu. Sebaliknya begitu kami bawa ke Indonesia, kami pikir di sini juga banyak jalan kecil, tapi ternyata orang kita lebih suka tadi, nanggung dia bilang, lebih baik beli Gran Max, bisa bawa lebih banyak jadi produk yang sama dari brand yang sama tapi konsumen yang berbeda akhirnya bisa begitu,” ujarnya.
Daihatsu Hi-Max memiliki performa mesin yang bertenaga dan efisien, karena menggunakan mesin berteknologi 1.000 KR-DE DOHC, dan konsumsi BBM yang irit.
Simak Video “Melihat Tampang Anyar Daihatsu Sigra“[Gambas:Video 20detik](ddn/dry)