Jakarta –
Anosmia pada Omicron kerap kali dialami oleh sebagian pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, termasuk Omicron. Lantas, apa sih itu anosmia?
Seperti yang diketahui, anosmia merupakan salah satu gejala COVID-19 yang membuat pengidapnya kehilangan indra penciuman.
Salah satu studi yang dilakukan oleh University College London (UCL) pada 590 orang yang kehilangan indera penciuman dan perasa, menemukan sebanyak 80 persen atau 4 dari 5 orang memiliki antibodi COVID-19. Artinya, mereka pernah terinfeksi virus Corona.
Dari mereka yang memiliki antibodi, 40 persen di antaranya tak memiliki gejala COVID-19 lainnya. Hal ini menjadi bukti bahwa anosmia merupakan tanda-tanda terinfeksi COVID-19.
Selain itu, kehilangan indera penciuman atau anosmia ini resmi dimasukkan sebagai salah satu gejala COVID-19 pada pertengahan bulan Mei 2020 lalu.
“Temuan kami menunjukkan bahwa hilangnya bau dan rasa adalah indikator yang sangat dapat diandalkan bahwa seseorang kemungkinan besar mengidap COVID-19,” kata penulis utama penelitian, Profesor Rachel Batterham, dikutip dari laman UCL.
Bagaimana Anosmia pada Omicron Terjadi?
Anosmia pada Omicron dapat terjadi apabila virus ini melewati sawar darah otak atau penghalang antara pembuluh darah dan sistem saraf.
Virus yang melewati sawar darah otak tersebut kemudian mempengaruhi sistem dan jaringan saraf yang berfungsi untuk mendeteksi bau.
Sejumlah orang yang terinfeksi COVID-19, termasuk Omicron kemungkinan mengalami anosmia dan bisa sembuh dalam waktu beberapa hari atau minggu. Namun, ada juga pasien yang mengalami anosmia dalam jangka waktu yang lama.
Anosmia pada Omicron ini tentunya dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien, seperti tak nafsu makan dan sebagainya.
Cara Mengatasi Anosmia pada Omicron
Dikutip dari laman The Conversation, Jumat (18/2/2022), salah satu cara mengatasi anosmia pada Omicron adalah melakukan latihan atau terapi mencium. Pasien bisa mencoba berlatih untuk mengembalikan indera penciuman dengan cara mengendus bau yang sama secara terus-menerus.
Sebagai contoh, pasien bisa mengendus bau parfum atau lainnya secara terus-menerus agar tubuh dapat kembali mengidentifikasi bau tersebut.
Nah, buat masyarakat yang penasaran apa itu anosmia pada Omicron? Ini adalah gejala COVID-19 berupa kehilangan indera penciuman. Akan tetapi, COVID-19 bukan satu-satunya penyakit yang bisa menyebabkan anosmia. Seseorang yang mengalami demam biasa juga bisa terkena gejala ini.
Simak Video “Gelombang Omicron di 6 Provinsi Ini Melebihi Puncak Delta“
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)