Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA – Akumulasi penderita positif demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus bertambah. Hingga Sabtu (25/7) tercatat 952 orang.
“Pertambahan kasus DBD terus terjadi. Akumulasinya mencapai 952 orang. Tapi yang masih dirawat hanya sekitar 25 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Sabtu (25/7).
Sementara yang meninggal dunia masih tetap 19 orang. Kasus terakhir menimpa seorang balita usia 2 tahun warga Kecamatan Cipedes (bukan Tawang seperti dilansir sebelumnya).
“Penderita DBD yang meninggal rata-rata tiba di Puskesmas atau rumah sakit sudah dalam kondisi drop. Bahkan ada yang sudah SDS (shock down syndrom, Red) dimana kondisi penderita sudah kritis,” kata Uus.
• Hasil Reses Anggota DPRD Kota Bandung, Bansos Tidak Tepat Sasaran, Pelajar Butuh Kuota Internet
Karena itu, Uus mengaku tak bosan-bosannya mengimbau warga, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam segera dibawa ke dokter atau Puskesmas.
“Nanti dikasih obat. Jika dalam tiga hari masih demam, segera dibawa lagi. Nanti diputuskan apakah harus dirujuk atau tidak. Tindakan seperti ini yang seharusnya dilakukan,” ujar Uus.
Tapi masih ada penderita yang terlambat dibawa ke medis. Berhari-hari demam baru dibawa ke dokter atau Puskesmas. Ketika diperiksa ternyata kondisinya sudah drop.
“Namun begitu, jika melihat akumulasi jumlah penderita, prosentasi yang meninggal relatif kecil ketimbang yang berhasil disembuhkan,” kata Uus.
Ia mengimbau warga selalu melakukan antisipasi mandiri serangan DBD yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
“Fogging pun terus berjalan. Tapi lebih efektif memberantas sarang nyamuk. Karena fogging hanya membunuh nyamuk, sedang telur maupun jentik tidak terusik dan tumbuh jadi nyamuk baru,” ujar Uus.
• Pasien Positif Covid-19 di Kota Cimahi Hari Ini Tambah 5 Orang, Berasal dari 4 Kelurahan Ini